Duhai arjuna yang matanya berhasil mencuri
pandanganku,
Matamu begitu elok bercahaya, seraya bintang-bintang
yang menyinari pedesaan, begitu bersinar tak terhalang polusi.
Duhai arjuna yang elok parasnya,
Wajahmu begitu menyita perhatianku, lekukan matamu,
hidungmu, serta ukiran senyummu berhasil melontarkan hatiku jauh, dan jauh
sekali, bak roket yang membawa Neil Amstrong pergi jauh kebulan.
Duhai arjuna yang halus tutur katanya,
Bila kau berucap, hatiku meleleh seperti bongkahan es
yang disinari matahari tak berpenghalang, pelan tapi pasti.
Aku bersajak demikian entah untuk arjuna yang namanya
pun aku tak tahu.
Tapi siapapun engkau, wahai arjuna yang berhasil
membuatku bersajak, aku sungguh memujamu, mengindahkanmu, dan menunggumu.
Disini … dibilik kosong yang ada dihatiku