Eka
Miratul Khasanah
22212411
SMAK06-5
Bank
memiliki tiga tujuan utama :
Jika bank bertujuan
ekspansif, maka LDR (Loan to Debt Ratio) harus ditekan sampai 110%. Dari ekspansif
ini, perusahaan akan memperoleh interest
spread income yang besar dan berpengaruh terhadap profit bank tersebut.
Dalam konteksnya bank
mendapatkan revenue dari berbagai
kegiatan operasinya, diantaranya:
Dari
bagan di atas dapat di lihat bahwa ada dua cara untuk menaikkan revenue yaitu efisiensi dan
optimalisasi. Efisiensi dan optimalisasi, keduanya dapat ditempuh melalui
teknologi informasi. Efisiensi adalah suatu cara yang berkaitan dengan kegiatan
operasional suatu bank. Efisiensi lebih
ditekankan dalam menurunkan biaya operasional. Efisiensi dapat ditempuh melalui
teknologi informasi dan human resource.
Untuk teknologi, sebagai contohnya adalah ATM. Saat ini, hampir semua bank
sudah menggunakan mesin ATM untuk memepermudah transaksi para nasabahnya. Dengan
mesin ATM, bank juga dapat menghemat jasa teller,
karena ATM dapat menggantikan fungsi teller
untuk melayani beberapa jenis transaksi perbankan.
Beberapa jenis transkasi yang dapat
dilakukan dengan menggunakan ATM adalah:
a.
Penarikan tunai
b.
Transfer antar rekening dalam bank
yang sama atau yang berbeda.
c.
Pembayaran tagiahan (rekening
listrik, telepon, air, pembelian pulsa dan lain-lain).
d.
Berbagai jenis kegiatan perbankan
lainnya.
Keuntungan yang diperoleh bank adanya ATM selain mengurangi
jasa teller, juga dapat menigkatkan revenue, antara lain:
a.
Fee dari
pemegang kartu ATM. Dengan memeperoleh fee
dari pemegang kartu ATM, otomatis bank akan memperoleh tambahan revenue dari setiap transaksi yang
dilakukan oleh nasabah melalui kartu ATM.
b.
Menarik nasabah. Penggunaan mesin
ATM tentunya akan mempermudah transaksi nasabah, hal ini juga menjadi daya
tarik bagi masyarakat untuk membuat atau menggunakan kartu ATM. Dengan bertambahnya
nasabah atau pengguna ATM, revenue
pada bank akan meningkat, karena akan semakin banyak masyarakat yang menabung dan
bertransaksi dengan menggunakan ATM.
Dari sisi human resource atau human
capital, bank dapat menaikkan tingkat revenue
dengan cara mempekerjakan karyawan yang memiliki sertifikasi, multitasking, dan inovatif. Karyawan
yang bersetifikasi biasanya memiliki kredibilitas yang cukup baik, dan sudah
diakui kemampuannya dalam melakukan suatu pekerjaan. Biasanya, karyawan yang
memiliki kriteria seperti itu dianggap sebagai aset perusahaan, dan
menguntungkan bagi perusahaan.
Optimalisasi dapat ditempuh melalui
fasilitas dan kemudahan yang diberikan bank kepada nasabahnya. Teknologi
informasi kembali menjadi peran yang sangat penting dalam optimalisasi kegiatan
perbankan.
Dari dua cara tersebut, teknologi
informasi berpengaruh terhadap optimalisasi dan efisiensi perbankan dalam
memperoleh revenue, karena dengan mengimplementasikan
IT, bank dapat:
1.
Mempermudah operasi atau kegiatan
2.
Efisiensi dalam penggunaan human resource
3.
Meningkatkan e-based
Teknologi Informasi memang
berpengaruh terhadap optimalisasi dan efisiensi perbankan dalam memperoleh revenue, tapi tetap saja yang memiliki
peran penting adalah sumber dana dari pihak ketiga, karena revenue tidak bisa diperoleh kalau tidak ada dana dari pihak
ketiga.
LRR (Legal Reserve Requirement)
Yang terpenting dari bank adalah
tingkat likuiditasnya yang tersimpan di regulator.
Solusi untuk kedua risiko tersebut
adalah dengan meminta saran kepada manajemen risiko tentang bagaimana
menghadapi risiko-risiko tersebut.
Corporate Communication
Corporate Communication
merupakan serangkaian kegiatan yang terlibat dalam pengelolaan komunikasi
internal dan eksternal yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang
bertujuan untuk membantu organisasi menjelaskan misi mereka dan menciptakan
pandangan yang positif kepada karyawan, media, atau masyarakat. Contohnya
adalah Corporate Wallet Share (Dompet
Kepedulian Nasabah)
Konglomerasi
Keterangan:
1. Siti Bank memberikan kredit kepada
PT. X (Leasing)
2. Suatu perusahaan ingin membuka usaha
penjualan motor, tetapi tidak memiliki modal, lalu perusahaan tersebut meminjam
uang kepada Siti Bank, dan membentuk perusahaan bernama Setra Company.
3. PT. X (Leasing) bekerja sama dengan SETRA COMPANY dalam bisnis penjualan
motor yang melayani penjualan secara kredit.
4. PT. X mengasuransikan motor yang
telah dibeli oleh si A (pelanggan) kepada PT. ZK. Jika A tidak melunasi cicilan
motor, maka PT. X harus membayar premi sebesar Rp10,000. Pada suatu hari, A
meninggal dunia dengan cicilan motor yang masih belum lunas. Hal itu
menyebabkan PT. X harus membayar premi sebesar Rp10,000 kepada PT. ZK, dan PT.
ZK diharuskan untuk membayar uang penjamin sebesar Rp10,000,000.
5. Melihat transaksi antara PT. X
dengan PT. ZK dalam asuransi motor, Siti Bank memutuskan untuk bekerja sama
dengan PT. ZK. Karena menurut Siti Bank, transaksi tersebut menguntungkan.
6. PT. ZK diharuskan untuk membayar
uang penjamin sebesar Rp10,000,000 tapi PT. ZK tidak sanggup, lalu PT. ZK
memutuskan untuk bekerja sama dengan PT. KL untuk membantu membayar uang
penjamin tersebut. PT. ZK hanya sanggup membayar sebesar Rp2,000,000 dan hanya
mendapatkan premi sebesar Rp2,000. PT. KL menyetujui untuk membayar sebesar
Rp8,000,000 dan mendapat premi sebesar Rp8,000. Kegiatan tersebut disebut
Reasuransi.
7. PT. KL merasa Rp8,000,000 terlalu
berat, akhirnya dia memutuskan untuk bekerja sama dengan PT. OP. PT. KL hanya
sanggup membayar Rp2,000,000 dan mendapat premi sebesar Rp2,000, sedangkan PT.
OP menyanggupi untuk membayar sebesar Rp6,000,000 dan memperoleh premi sebesar
Rp6,000. PT. OP merupakan muara terakhir dari transaksi ini dan mendapatkan
premi paling besar. Kegiatan ini disebut Restrocessi.
8. Besarnya uang penjamin yang harus
ditaggung oleh PT. OP membuat PT. OP membutuhkan dana cepat yaitu dengan membuat
tiga perusahaan baru OK, LO, dan MO.
9. Ketiga perusahaan tersebut membeli
saham di Bursa Efek Jakarta dengan proporsi kepemilikan masing-masing 25%, 20%,
15% dan menjual kembali saham tersebut ketika harga saham naik. Dari penjualan
saham tersebut menghasilkan capital gain.
10. Pada suatu hari, Siti Bank menjual
sahamnya ke Bursa Efek Jakarta dan di beli oleh OK, LO, dan MO sebesar proporsi
seperti di poin nomor 9, tetapi saham tersebut tidak dijual kembali. Hal tersebut
menyebabkan jumlah kepemilikan saham dari ketiga perusahaan yang dibentuk oleh
PT. OP terhadap Siti Bank sebesar 60%, dan menyebabkan PT. OP memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Siti Bank.
Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Corporate_communication
http://accounting-bank.blogspot.com/2012/06/definisi-dan-keuntungan-menggunakan-atm.html#sthash.cLFNnNs6.dpuf