A. PENGERTIAN
Perusahaan
multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara
induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun
pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana
banyak negara. Perusahaan multinasional ini umumnya berupa perusahaan yang
dikelola oleh lebih dari sebuah negara, dan oleh karena kekuatan ekonominya
yang besar, ia mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan perekonomian suatu negara
dengan sangat luas.
Karakter Perusahaan Multinasional :
Perusahaan
multinasional biasanya memiliki ciri – ciri :
1.
Membentuk cabang – cabang di luar negeri
2.
Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu
barang bersifat global (mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau
menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara.
3.
Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya
manufaktur.
4.
Menempatkan cabang pada negara – negara maju.
B.
APAKAH TERMASUK ANCAMAN PEREKONOMIAN di INDONESIA?
Ya, karena ukuran
mereka yang sedemikian besar tentu memberikan kekuatan ekonomi (dan terkadang
juga kekuatan politik) yang sangat besar, sehingga mereka merupakan kekuatan
utama (sekitar 40%) yang menyebabkan berlangsungnya globalisasi perdagangan
dunia secara pesat. Dengan kekuatan yang begitu besar, merekalah yang
sebenarnya seringkali mendominasi aneka komoditi dagang di Negara-negara
berkembang (tembakau, mie, bubur gandum instant, dsb).
Dari gambaran ini,
maka bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan ekonomi (dan terkadang
politik) yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaa multinasional tersebut,
apalagi jika dibandingkan dengan pemerintahan di Negara-negara berkembang di
mana mereka menjalankan bisnisnya. Kekuatan mereka ini juga ditunjang lagi oleh
posisi oligopolitik yang mereka genggam dalam perekonomian domestic atau
bahkan internasional pada sektor atau jenis-jenis produk yang mereka jalankan. Selain
itu terdapat pula dampak positif dan negative dari adanya perusahaan
multinasional.
Dampak Positif
Perusahaan Multinasional
1.
Mengisi kekosongan atau kekurangan sumber daya antara
tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah actual “tabungan domestik”
yang dapat dimobilisasikan.
2.
Turut memobilisasikan sumber-sumber financial dalam
rangka membiayai proyek-proyek pembangunan secara lebih baik.
3.
Menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan
bagi proses pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalaman dan
kecakapan manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat
dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestic
4.
Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para
manajer local agar mengetahui strategi dalam rangka membuat relasi dengan
bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta
memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional.
5.
Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan
teknologi yang tentu saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang
mengenai proses produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan
modern kepada Negara-negara dun ia ketiga.
Dampak Negatif
Perusahaan Multinasional
Alasan utama
banyaknya negara berhati-hati sebelum mengizinkan operasi suatu perusahaan
multinasional di negaranya adalah dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya.
Salvatore paling tidak menyebutkan 6 dampak ini di dalam bukunya,
Terhadap negara
asal :
1.
Hilangnya sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena
perusahaan multinasional mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke
luar negeri.
2.
Ekspor teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara
perlahan-lahan akan melunturkan prioritas teknologi negara asal dan pada
akhirnya mengancam perekonomian negara bersangkutan.
3.
Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga
mengurangi pemasukan perpajakan
4.
Mempengaruhi kebijakan moneter domestik.
Terhadap negara
tuan rumah :
1.
Keengganan cabang perusahaan multinasional untuk
mengekspor suatu produk karena negara tersebut bukan mitra dagang negara
asalanya.
2.
Mempengaruhi kebijakan moneter negara yang bersangkutan.
3.
Budaya konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa
mengubah budaya konsumsi konsumen local dan pada akhirnya mematikan unit-unit
usaha tradisional.
Dan tentu saja
dampak-dampak lainnya masih banyak mengingat masalah ini adalah masalah yang
kompleks. Mulai dari politik yang mempengaruhinya, belum lagi bidang lainnya
yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik di bidang sosial, budaya, pendidikan dan
sebagainya.
·
CONTOH – CONTOH PERUSAHAAN MULTINASIONAL YANG ADA DI
INDONESIA
1.
DUNKIN DONUTS
2.
LEVI’S JEAN
3.
EPSON
4.
KFC
5.
LG
6.
BLACKBERRY
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar