22212411
SMAK06-3
Perkonomian
2 sektor disebut juga perekonomian sederhana. Perekonomian ini tidak melakukan
hubungan hubungan ekonomi dengan dunia internasional dan terdiri atas sector:
rumah tangga konsumsi (masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan).
Sektor
rumah tangga memiliki factor-faktor
produksi yang dibutuhkan untuk produksi barang dan jasa privat (sector perusahaan).
Factor-faktor produksi tersebut adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja),
barang modal (misalnya tanah), uang dan kesediaan untuk menanggung risiko yang
dihadapi oleh perusahaan dengan membeli saham. Untuk factor produksi yang
diberikan tersebut, sector perusahaan memberikan gaji untuk kesediaan bekerja,
pendapatan bunga untuk kesediaan meminjamkan uang, pendapatan sewa untuk
kesediaan memberikan barang modal, dan pembagian keuntungan (deviden) untuk
kesediaan menanggung risiko dengan membeli saham perusahaan.
Aliran-aliran pendapatannya adalah sebagai berikut:
v Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah
tangga (berupa gaji, upah, sewa, bunga dan untung).
v Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan.
v Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan
ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
v Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah
tangga yang dukumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
Gambar
di atas menunjukkan keadaan apabila seluruh pendapatan yang diterima RTK
digunakan seluruhnya untuk belanja barang dan jasa. Ini berarti bahwa
pendapatan sama dengan pengeluaran. Tidak ada bagian pendapatan yang tidak
dibelanjakan atau dapat dikatakan bahwa perekonomian mengalami keseimbangan.
OUTPUT KESEIMBANGAN
Dalam perekonomian tertutup dua sector,
pengeluaran agregat adalah total pengeluaran konsumsi rumah tangga dan
investasi sector dunia usaha (perusahaan):
AE = C + I
= C0 + bY + I0
= C0 + I0 + bY
= A + bY
Dimana
A adalah total pengeluaran otonomus ( A = C0 + I0 )
Keseimbangan ekonomi tercapai bila
pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional. Karena tingkat konsumsi
pada tingkat keseimbangan sangat ditentukan oleh besarnya Y*, maka fungus konsumsi
dapat juga ditulis sebagai:
C = C0 + bY*
Besarnya Y* dapat dihitung seperti
berikut ini:
Y* =
AE
=
C0 + bY* + I0
=
C0 + I0 + bY*
=
A + bY*
Y* - bY* = A
(1–b)Y* = A
Y* = A / (1-b)
Contoh :
Dik :
C = 100 + 0.8Y
I = 200
Dit :
C dalam keseimbangan
Jawab :
AE =
C + I
=
(100 + 0.8Y) + 200
=
300 + 0.8Y
Besarnya Y dapat dihitung dengan
menyamakan Y dan AE
Y =
AE
Y =
300 + 0.8Y
Y – 0.8Y = 300
0.2Y =
300
Y =
1500
Besarnya
output keseimbangan (Y) adalah 1500,
yang terdiri atas pengeluaran konsumsi rumah tangga dan investasi. Besarnya konsumsi
pada kondisi keseimbangan adalah:
C =
100 + 0.8Y
=
100 + 0.8 (1500)
=
1300
sumber:
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung (2008). Teori Ekonomi Makro: Suatu pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar