22212411
SMAK06-3
Dalam
pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran
(objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
dan sasaran tersebut. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses
yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling) dalam
upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Aktivitas planning menghasilkan rencana
(plan) yang terdiri dari elemen-elemen tujuan (goal), strategi (strategy),
program (program), prosedur (procedure) dan anggaran (budget).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan salah satu aspek
penting dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan.
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap
akhir dari proses perencanaan menyeluruh perusahaan (total business planning).
Perencanaan menyeluruh perusahaan ini dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu:
- penetapan filosofi dan misi,
- penetapan tujuan (goals) dan strategi,
- penyusunan program (programming),
- penyusunan anggaran (budgeting)
Penganggaran (budgeting) menunjukkan
suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu,
pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari
rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil
rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah
anggaran (budget).
- Menurut RA Supriyono - Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
- Menurut Gunawan Adisaputro - Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
- Menurut Glenn A. Welsch - Comprehensive profit planning and control is defined as a systematic and formalized approach for performing significant phases of management planning and control functions.
Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai
suatu system tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran
perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta cara kerja tersendiri yang merupakan
satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja system lain yang
terdapat dalam perusahaan.
Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga dianggap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.
Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga dianggap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.
Istilah-istilah lain yang digunakan yang
bermakna dan tujuan sama dengan anggaran adalah sebagai berikut:
- Business Budget
- Profit Planning and Control
- Comprehensive Budgeting
- Managerial Budgeting
- Business Budgeting and Control
Dalam menyusun anggaran harus diperhatikan
syarat-syarat sebagai berikut:
- Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai
- Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi
- Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat incidental.
Garis Anggaran
Garis
anggaran adalah Berbagai kemungkinan kombinasi konsumsi yang
dapat diperoleh konsumen dengan pendapatannya.
Garis Kendala
Anggaran
Garis
kendala anggaran adalah kurva yang menghubungkan berbagai kombinasi konsumsi
dua barang (x dan y) yang dapat dibeli dengan anggaran yang sama besarnya.
Kendala anggara
secara sistematis adalah: PxQx + PyQy I
Jika semua
anggaran harus terpakai maka: PxQx + PyQy = I
(I =
besarnya anggaran)
Contoh:
Seorang
konsumen mengkonsumsi Apel dan Burger. Harga sebuah apel Rp1,000 dan harga
sebuah burger Rp5,000. Anggaran yang disediakan Rp10,000.
a. Buatlah persamaan
garis anggaran
b. Buatlah
kurva garis kendala anggarannya
Dik : A = 1,000X
B = 2,000Y
I = 10,000
Jawab :
a. Persamaan
kendala anggaran = 1,000X + 5,000Y = Rp10,000
Skedul kendala anggaran adalah sbb:
Kombinasi
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
f
|
A
|
0
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
B
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
KURVA ANGGARAN
PENDEKATAN UTILITAS KARDINAL
1. Kepuasan yang diperoleh konsumen
dari berkonsumsi dapat diukur dengan satu satuan (uang atau unit)
2. Konsumen berusaha memaksimalkan
kepuasan total (total utility = TU)
dari produk yang dikonsumsinya.
3. Berlaku Hukum Gossen the law of diminishing marginal utility
yaitu setiap tambahan jumlah produk yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang
semakin rendah.
Fungsi Kepuasan Total
Kepuasan total (total utility) yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi produk
tersebut, TU = f(X). Marginal Utility
(MU) adalah tambahan kepuasan yang diakibatkan dari penambahan satu unit
konsumsi MU = dx/dy
Dari table tersebut terlihat bahwa
utilitas total (TU) meningkat sejalan dengan kenaikan konsumsi, akan tetapi
dengan laju pertumbuhan semakin menurun. Adapun utilitas marjinal (MU) semakin
menurun sejalan dengan adanya kenaikan konsumsi. Jika seseorang mengkonsumsi
dua unit barang, utilitas marjinalnya adalah 7 – 4 = 3 utilitas, dan jika
mengonsumsi tiga unit barang, utilitas marjinalnya adalah 9 – 7 = 2 utilitas,
begitu seterusnya.
MAKSIMISASI KEPUASAN
A.
Konsistensi Pereferensi
Dalam setiap perilaku konsumen untuk
memaksimumkan kepuasaan, terdapat empat prinsip pilihan rasional, yaitu:
a. Kelengkapan
(Completeness)
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap individu
pasti akan dapat menentukan barang mana yang lebih ia sukai.
b. Trasitivitas
(Transitivity)
Konsumen memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan dalam menentukan pilihannya. Dan prinsip ini memastikan adanya
konsistensi internal di dalam diri individu.
c. Kesinambungan
(Continuity)
Prinsip ini menjelaskan bahwa ketika seseorang
menyukai produk A maka segala keadaan yang mendekati produk A akan lebih ia
sukai.
d. Lebih banyak
lebih baik (The more is better)
Prinsip ini menjelaskan bahwa kepuasaan akan
meningkat ketika jumlah barang yang dikonsumsi semakin banyak.
Asumsi ini juga membantu menunjukkan
kurva indeferensi, baik menurut teori ekonomi klasik atau teori ekonomi islam.
B.
Kurva Indeferensi
Kurva indeferensi muncul karena adanya
preferensi yang menunjukan bahwa kepuasaan tidak dapat dihitung namun hanya
bisa dibandingkan. Kurva indeferensi merupakan tempat kedudukan masing-masing
titik yang melambangkan kombinasi dua macam komoditas yang memberikan tingkat kepuasaan
yang sama. Dalam satu kurva indeferensi setiap titik memiliki kepuasaan yang
sama, jika dalam dua kurva yang berbeda memiliki satu titik yang berpotongan
maka itu berarti tidak adanya konsistensi dalam kasus tersebut.
Ciri lain Kurva
Indeferensi adalah bentuk kurva yang cembung terhadap titik origin (0) dan
kemiringannya dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva indeferensi yang cembung ke
titik origin menjelaskan kadar penggantian marginal yang menggambarkan besarnya
pengorbanan atas konsumsi suatu barang. Bentuk kurva indeferensi sebenarnya
dapat menunjukkan berbagai tingkat kesediaan untuk menggantikan suatu barang,
diantaranya substitusi sempurna dan komplemen sempurna. Substitusi sempurna
akan menunjukan kesediaan seseorang unuk mengganti barang satu dengan barang
yang lainnya. Sedangkan komplemen sempurna akan dijelaskan selanjutnya.
C. Komplemen Sempurna
Komplemen
sempurna adalah kasus dimana dua barang yang saling melengkapi. Dan dalam kasus
ini substitusi dari barang yang lainnya adalah nol, karena ketika barang
satunya tidak ada maka kepuasaan yang ia miliki tidak akan terganti. Contohnya
adalah sepatu, ketika sepatu kanan hilang maka ia tidak akan bisa digantikan
dengan memilki 2 sepatu kiri begitu juga sebaliknya. Karena saling ketergantungan
maka bentuk kurva indeferensi akan berbentuk siku-siku dan tidak lagi berbentuk
cembung.
sumber:
Modul Teori Ekonomi 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar